Widget edited by Blog Mas Hanif

Teks Berjalan

...< TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGUN ANDA, SEMOGA ADA KEBERKAHAN DARI BACAAN INI...AAMIIN ALLAHUMMA AAMIIN ...>

21 Apr 2013

Lampiran, Surat Omjays (WijayaLab com) Untuk Wapres Boediono

Wapres Boediono

Bismillah..

(Semoga putri Omjays besok Senin, 22 April 2013 bisa mengikuti UN SMP dan dirahmati Allah ada dalam kesembuhan. Aamien.)

Getir , pilu denga rasa hati ingin marah menyaksikan UN yang carut marut dan multi efek tahun ini. M.Nuh dengan gagahnya hari ini mengatakan peninjauan UN bisa asal rasional. Rasionalisasi UN dari dulu sudah jelas dampaknya hanya membuat anak-anak kita stress dan bersaing tidak sehat. Apalagi dengan pemakaian kata UJIAN NASIONAL yang berkesan tak ramah,tidak berdalil tepat selaras istilah yang dipakai pada UUSPN No.20 tahun 2003. Disana sama sekali tidak ada kata.istilah Ujian Nasional, istilah resmi yang digunakannya adalah EVALUASI. Amanat dalil Evaluasi tersebut harusnya selaras, serasi dan manusiawi perlakuannya karena labelnya pendidikan. Pun kalau kita cermati penyelenggara evaluasi belajat tersebut bukan Kemdikbud tapi dari pihak pendidik(guru) atau badan independent (BNSP). Ketika Kemdikbud banyak berbicara di media, kesannya seolah ndableg, apakah beliau itu JUBIR dari pihak independent (BNSP)?

Sangat tidak rasional dan terkesan overlap dengan BNSP serta melawan putusan MA, maka konsekuensi dari kekeliruan tersebut M.Nuh sudah wajib mundur. Sebagai pejabat negara pembantu Presiden sejatinya beliau ini harusnya justru berpihak ke amanat atasannya (Presiden) melayani rakyat dengan penuh amanah agar dipercaya rakyat. Karena cacat tugas, plus tidak mengargai dan menjunjung tinggi amar putusan hukum dari MA yang sebetulnya UN sudah “dievaluasi” oleh MA sebagai lembaga hukum tertinggi pada waktu yang lalu.

Sungguh aneh,sebagai pembantu Presiden mestinya M.Nuh tahu diri dan lebih hati-hati dalam membuat statment. Saat ini terbukti jelas, ada berbagai kebijakan yang telah melukai hati guru dengan berbagai program yang tidak populis lewat UKA,UKG,PLPG,dan TPP yang kontrolnya semua tidak profesional.

Sangat disayangkan, guru, peserta didik dan orang tua siswa justru kini semua jadi korban dengan pemikirannya yang tidak rasional, minimal stres karena pendidikan saat ini seperti mengundi nasib.
Secara akal sehat justru kita bertanya,” Sesungguhnya kepuasan apakah yang dicari M.Nuh ?
Sudah cukup..STOP UN..!

Salam blogger persahabatan
by Radea

*) sambungan dari tulisan: Omjays

Tidak ada komentar: