Widget edited by Blog Mas Hanif

Teks Berjalan

...< TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGUN ANDA, SEMOGA ADA KEBERKAHAN DARI BACAAN INI...AAMIIN ALLAHUMMA AAMIIN ...>

26 Mar 2013

8 KALIMAT BERIKUT, SEBAIKNYA TIDAK BOLEH DIUCAPKAN PADA ANAK-ANAK


Orang tua memiliki peran yang sangat penting dan utama dalam membentuk karakter dan perilaku anak. Ketelitian dan kehati-hatian dalam menjaga sikap dan perilaku juga harus diperhitungkan oleh orang tua, karena orang tua adalah inspirasi bagi anak. Anak sering meniru apa yang dilakukan oleh orang tua, bukan hanya sikap namun ucapan pun sangat penting dijaga, jangan sampai melukai hati anak atau membuat mereka salah pengertian dengan apa yang orang tua ucapkan. 

Anak-anak mungkin sering membuat banyak masalah, akan tetapi sebagai orangtua tak sepatutnya Anda melontarkan kata-kata yang menyakitkan bagi anak. Efek dari ucapan kasar tersebut sering kali lebih merugikan daripada yang Anda bayangkan. Berikut adalah 8  kalimat yang tidak boleh diucapkan orang tua pada anaknya.:
  1. "Kalau tidak nurut, Ibu tinggal kamu di sini." Anda mengancam dan menakuti anak-anak dengan harapan agar mereka patuh pada perintah Anda. Perlu Anda ketahui, ketakutan terbesar anak-anak kecil adalah tersesat sendirian dan merasa tidak aman. Oleh karena itu, tindakan Anda meninggalkannya sendirian akan menimbulkan trauma bagi dirinya.
  2. Alih-alih mengancam dan menakuti anak, lebih baik katakan keinginan Anda dengan baik. Misalnya ketika anak merengek minta mainan, katakan saja padanya, "Sayang, kalau kamu terus merengek seperti itu, kita akan pulang sekarang. Tapi kalau kamu tidak nakal, kita akan tetap di toko ini dan memilih belanjaan bersama."Alternatif lainnya adalah dengan beristirahat sejenak. Kenakalan anak dan kemarahan Anda mungkin saja merupakan tanda bahwa Anda atau anak butuh istirahat.
  3. "Kamu seharusnya malu." Sering orangtua beranggapan bahwa dengan mengungkapkan hal tersebut, anak akan malu dan akan mengubah sikapnya sesuai dengan yang mereka inginkan. Namun, anak kecil belum dapat memahami rasa malu yang terjadi akibat kesalahan yang diperbuatnya. Oleh karena itu, hal ini belum tentu langsung berhasil. Jika terlalu sering mengatakan hal ini, maka mereka hanya akan berpikir bahwa segala sesuatu yang dilakukannya selalu salah. 
  4. "Seandainya kamu tidak pernah ada." Kalimat ini punya makna: "Ayah dan ibu tidak pernah menginginkanmu." Karenanya, kalimat ini tidak sepantasnya diucapkan oleh orangtua. Kalimat ini akan sangat menyakitkan, baik bagi si anak maupun orang lain yang mendengarnya. Terlepas dari kenakalan yang telah dilakukan anak, ia hadir karena kehendak anda dan pasangan anda. Maka, bersikaplah sebagai orangtua yang bertanggung jawab dengan mengasuh dan mendidik anak dengan baik, bukannya menyalahkannya karena lahir di dunia. 
  5. "Kamu yang membuat Ibu bercerai." Tidak ada anak yang menjadi penyebab orangtuanya bercerai. Ketika kalimat ini diucapkan, maka secara tak langsung Anda membuat anak-anak menanggung beban emosional seumur hidupnya. Bahkan ketika Anda menjelaskan dengan penuh kehati-hatian tentang perceraian, anak-anak akan merasa sangat bertanggung jawab atas keputusan Anda untuk bercerai. Anak akan beranggapan bahwa jika dia bersikap lebih baik, maka Anda tidak akan bercerai. Meski tak terucapkan oleh anak, masalah ini sering jadi masalah yang serius. 
  6. "Kenapa kamu tidak seperti saudaramu yang lain?" Jangan pernah membandingkan anak yang satu dengan yang lainnya, hal ini dapat merendahkan hati mereka karena secara tidak langsung anda mencap bahwa dia tidak cukup pintar, cukup baik, ataupun cepat belajar dibanding saudaranya. Pembanding ini juga akan meningkatkan persaingan antarsaudara meningkat, yang kelak akan merusak hubungan persaudaraan dan mengembangkan keterpisahan. Terima setiap anak dalam keluarga Anda karena mereka memiliki keunikan dan keistimewaan sendiri. Bantu anak untuk melihat keistimewaan mereka dengan berfokus pada masing-masing individu tanpa menggunakan perbandingan. 
  7. "Biar Ibu/Ayah yang menyelesaikan." Biasakan anak untuk melakukan dan menyelesaikan pekerjaannya sendiri karena jika anda terlalu sering mengambil alih apa yang seharusnya dikerjakannya sendiri ini dapat melemahkannya.Mengambil alih pekerjaan anak mungkin bisa menghemat waktu Anda di masa sekarang, tetapi Anda meninggalkan beban di masa depan karena anak jadi tak terbiasa mandiri. 
  8. "Ibu/Ayah bilang begitu, ikuti saja." Kalimat ini memang terdengar seperti perintah keras bagi anak. Namun, arti yang terdalam dari kalimat ini adalah, "Saya orang dewasa, dan kamu anak-anak", atau "Saya pintar, dan kamu bodoh", atau "Saya berkuasa, dan kamu tidak", atau "Saya yang mengatur, dan kamu yang harus mengerjakan." 
Penegasan-penegasan di atas akan menciptakan jurang yang lebar antara Anda dan anak. Gaya bicara seperti ini menimbulkan rasa kesal pada anak, bahkan mungkin rasa benci dan persaingan untuk berebut kekuasaan dalam rumah. Cobalah untuk menggunakan bahasa yang lebih baik untuk mengungkapkan ketidaksetujuan anak sehingga mereka lebih menghormati dan mengerti apa yang Anda rasakan.

Peran orang tua yang sangat penting dalam kehidupan anak inilah yang harus diperhatikan agar orang tua lebih bersikap bijak dalam menghadapi setiap perilaku anak. Jangan sampai ucapan yang salah membuat anak jadi lebih bersikap salah. 7 kalimat yang tidak boleh diucapkan pada anak ini hanya sebagian contoh saja dari ucapan-ucapan orang tua yang perlu diperhatikan agar jangan sampai terucap hingga melukai hati mereka.

Tidak ada komentar: