Pak Harto dan Ustadz Tabligh |
Di Cirebon ada seorang Ulama namanya KH Zamhuri, beliau pengasuh Pondok Pesantren Dar El Istiqomah, disamping ngasih ta’lim untuk santri2nya beliau juga membuka ta’lim ngaji pasaran tiap hari minggu sekira jam 2 siang, bertempat di masjid pondoknya. Kebanyakan mustami’nya 95% para Ustadz dan hanya beberapa orang saja yang bukan ustadz, jumlah mustami’nya mingguan khusus ini berkisar 150an orang. Kitab yang dikaji diantaranya kitab Ihya Ulumuddin, karya Al Imam Al Ghozali Rahmatullah alaih dan setiap mustaminya dianjurkan masing2 pegang kitab tersebut,
Pada suatu hari minggu sebelum memulai pengajian kitab Ihya, setelah muqoddimah, beliau dihadapan para mustami’nya berkata;
“Kita ini tiap minggu selalu ngaji kitab Ihya dan sudah berkali-kali khatam, akan tetapi kita ini belum bisa atau berat sekali untuk mengamalkan pesan kitab Ihya ini, sebaliknya lihatlah orang2 yang suka jaulah/jemaah tabligh itu, mereka tidak tahu kitabnya tetapi sudah bisa mengamalkan isi kitab Ihya ini, ibarat orang baca Al Qur’an mereka belum tahu tajwidnya, idhar, ikhfa, idghom, namun setelah saya dengarkan dan amati kok baca’an Al Qur’annya benar..?”
Setelah itu beliau mulai ngaji kitab Ihya, seperti biasa dalam sesi pengajian ada sesi tanya jawab, di kesempatan itu ada salah seorang mustami’nya yg tentunya dia dari kalangan ustadz, bertanya;
"Saya tanya Pak Kyai, ma’af Pak Kyai, kemarin di kampung saya kedatangan rombongan dari jemaah tabligh katanya sih mereka rombongan dakwah, tapi orangnya koq bodoh-bodoh, bagaimana itu Pak Kyai?"
Di kesempatan itu Pak KH Zamhuri lantas menjawab;
“Justru biasanya orang bodoh itu hatinya lurus, niatnya lurus-lurus, coba dulu juga yangg menjadi Sahabat Rasulullah SAW juga umumnya orang bodoh2, ma’af bukan menghina sahabat Sahabat, Bilal, Yasir, Ka’ab Al Arat, itu klo zaman sekarang itu buta huruf atau bodoh, kalo orang yg pintar2 ya ahli kitab yahudi, ahli kitab nasrani, abu jahal, itu orang yg ‘pintar2’, tp karena mereka tdk ikut Rasulullah mereka dilaknat Allah SWT, zaman skrg banyak orang pintar bikin kegiatan Agama tp ternyata ingin dipilih jd caleg, atau bupati,”
Kemudian ada ustadz yg lainya melanjutkan bertanya,
“Begini Pak Kyai, mereka (pen: maksudnya jamaah gerak) sudah saya kasih kesempatan untuk datang ke musholah2 dan masjid2, akan teptapi mana masyarakat yg yang mau ikut? Ini berarti dakwah mereka ini kurang berhasil atau tidak cocok untuk diterapkan di masyarakat kita.?”
KH Zamhuri lalu menjelaska;
“Di Kitab Ihya diterangkan, nanti di zaman akhir apabila ada orang yg mencampur adukkan antara perkara yg hak & bathil, maka akan banyak pengikutnya, tp sebaliknya apabila ada
kalangan yg hanya mempertahankan perkara yg hak saja maka yg ikut hanya sedikit, atau bahkan gak ada yg ikut sama sekali, contohnya rombongan2 jaulah itu, mereka hanya mempertahankan yg hak saja, maka orang yg ikut cuma sedikit”
Semoga kisah ini menjadi inspirasi kita untk lebih semangat lagi dalam kerja mulia ini.
Wallahu'alam